Monday, 15 May 2017

TERUNGKAP !!! 7 Fakta Bahwa Bumi Datar ! Ilmuwan Newton Salah Kaprah Tentang Teori Gravitasi !! 




Sekitar tahun 600 SM, Phytagoras mengatakan bahwa bumi itu bulat. Pada masa itu pendapat Phytagoras memang terdengar konyol, tapi ini adalah langkah pertama yang membuat manusia lebih memahami bumi. Pada abad pertengahan, masyarakat dan para ilmuwan sudah paham bahwa bumi itu bulat, meski konsep kalau bumi bukanlah pusat tata surya masih belum bisa diterima sepenuhnya.

Tahun 1800an, tiba-tiba Samuel Rowbotham mengatakan bahwa semua orang salah
 dan bumi itu sebenarnya datar. Ternyata ide ini diterima beberapa orang dan tumbuh berkembang. Kemudian baru-baru ini munculah Flat Earth Society di internet, semacam perkumpulan berisi mereka yang percaya bahwa bumi itu datar. Ya, ini serius, nggak bercanda.
Inilah beberapa klaim yang mereka ungkapkan soal ‘fakta’ versi mereka bahwa bumi itu datar dan selama ini manusia telah dibohongi.


Gambar Luar Angkasa Itu Palsu

NASA ataupun badan antariksa lainnya sudah sering memotret gambar bumi dari luar angkasa. Nggak usah susah nyari tampilan bumi dari luar angkasa, tinggal intip saja di google earth dan kamu bisa tahu bentuk bumi dan tatanan geografisnya itu seperti apa. Jelas-jelas bulat, kan? Nah, para penganut ‘bumi datar’ ini percaya bahwa foto-foto tersebut cuma kebohongan belaka alias palsu.


Amerika dan Laut Atlantik dilihat dari luar angkasa 

Bagi mereka, semua foto dan rekaman video tersebut cuma photoshop atau hasil rekayasa animasi CGI. Padahal kalau dipikir, ngapain badan antariksa buang-buang uang dan waktu cuma buat motret foto atau bikin rekaman streaming berhari-hari seperti itu? Bagaimana juga semua orang bisa percaya bumi bulat sejak abad 600 SM? Kalau ini konspirasi, bagaimana caranya meyakinkan orang di seluruh dunia pada masa-masa ketika satu wilayah dan wilayah lain masih berperang atau masih jarang saling mengunjungi?

Antarctica Adalah Dinding Es Tak Tertembus

Bagi mereka, bumi itu berbentuk seperti piring dengan kutub utara berada di tengah atau pusatnya dan di bagian pinggirnya adalah dinding es tebal yang mengelilingi bumi. Menurut mereka, dinding es inilah yang mencegah agar air laut nggak tumpah. Bisa saja ada sesuatu di balik es tersebut, atau mungkin juga lapisan es tanpa batas.


Kira-kira beginilah gambaran bumi jika dilihat dari atas menurut Flat Earth Society 

Ada juga teori yang mengatakan bahwa di balik dinding es itu dikelilingi lautan lagi. Di sanalah terletak benua yang terlarang, Antichtone. Mengingat kini sudah banyak orang yang berkunjung ke Kutub Selatan dan bahkan telah menjadi tempat kunjungan wisata, aneh saja kalau masih ada yang percaya konsep dinding es tanpa batas ini.

Gravitasi Itu Nggak Ada

Planet yang datar nggak akan mendukung hukum gravitasi, sehingga bagi mereka gravitasi itu juga nggak ada. Sebagai gantinya adalah Universal Acceleration alias UA. Menurut UA, bumi yang datar ini terus bergerak ke atas seperti kapal roket yang besar. Jadi prinsipnya, ketika kamu lompat, maka kamu akan mendarat lagi di tanah. Bukan karena kamu jatuh, tapi karena bumi yang bergerak ke atas.


Bagi mereka yang percaya konsep bumi datar, apel bukan jatuh, tapi bumi yang naik menangkapnya.

Satu teori mereka menyebutkan ada lapisan energi gelap di bawah bumi yang terus mendorong bumi naik. Meski begitu, nggak ada yang tahu bagaimana cara kerjanya. Mereka juga nggak bisa menjelaskan bagaimana burung yang terbang nggak nabrak bumi. Nggak mungkin juga mereka terbang terus vertikal untuk menghindari tabrakan dengan bumi yang juga terus naik.

Bumi Nggak Punya Lengkungan

Salah satu argumen paling ngotot yang mereka ungkapkan adalah, “kalau bumi bulat, mengapa saat melihat ke ufuk yang kelihatan cuma garis datar dan bukan melengkung? Seandainya bumi bulat, pasti ada lengkungan di suatu tempat karena bola juga terlihat melengkung,”


Garis horizon yang lurus ini jadi salah satu alasan menguatkan pendapat mereka.

Oke, yang bikin gagal paham adalah skala dan posisi nggak diperhitungkan dalam konsep mereka. Dari dataran berbentuk lingkaran yang sangat luas, pandangan manusia yang sangat kecil jika dibandingkan dengan bumi akan melihat garis datar karena apapun di balik lengkungan ada di bawah garis horizon. Jadi nggak bakal kamu bisa lihat lengkungannya.

Matahari Jaraknya Nggak Sejauh Itu

Menurut mereka, matahari jaraknya cuma 4.800 km dan cuma selebar 51 kilometer. Bentuknya bukan seperti matahari yang banyak dipercaya masyarakat, tapi berupa lampu antar dimensi raksasa yang bergerak memutar dan bercahaya di permukaan datar seperti mercusuar.


Model sinar mataharinya Flat Earth.

Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, mereka percaya kalau bumi itu datar dengan kutub utara di tengah dan dinding es di bagian luar. Nah, matahari bergerak perlahan memutar searah jarum jam, itulah yang mereka percayai penyebab siang dan malam.

Tapi, teori ini tentu gagal menjelaskan pergantian musim dan matahari tengah malam di kutub. Gimana mereka menjelaskan matahari di kutub selatan yang terbit 24 jam di musim panas? Kalau menurut mereka kutub selatan itu es di lingkaran terluar bumi, nggak mungkin wilayah tersebut dapat matahari 24 jam kecuali seluruh bagian bumi juga dapat matahari 24 jam. Ya kecuali kalau bagi mereka matahri 24 jam di kutub selatan itu juga bohong. Nah lho, kelihatan polanya kan?

NASA Dibentuk Oleh Nazi

Bagi Flat Earth Society, NASA itu pihak yang jahat. Nah, mereka menggap NASA ini adalah buatan Nazi. Ya mungkin mereka nggak tahu mau menuduh siapa. Semua ini berawal pada tahun 1940 an saat seorang ilmuwan muda yaitu Wernher von Braun membuat roket untuk NAZI.


Wernher von Braun
Setelah Jerman kalah perang, von Braun bekerja untuk Amerika dan menjadi tokoh penting dalam program luar angkasa Amerika. NASA bahkan menyebutnya sebagai ilmuwan roket terhebat dalam sejarah. Nah, dari sinilah mereka beranggapan bahwa NASA itu cuma buatan NAZI. Bagi mereka, NAZI cuma sekelompok pembohong profesional, ilmuwan gadungan, Freemason, Mormon.

Bagi kebanyakan orang, beberapa argumen tersebut tentulah terdengar konyol. Apalagi kalau kamu terbang naik pesawat yang terbang cukup tinggi, bumi memang kelihatan melengkung. Atau mungkin orang-orang itu belum pernah naik pesawat? Lagi pula, kalau semua itu benar cuma rangkaian kebohongan, tujuannya apa dan demi kepentingan siapa? Hmm.. ada-ada saja.. Sumber http://www.boombastis.com/alasan-bumi-datar/57943
SEJARAH PENEMUAN HUKUM ARCHIMEDES

Tahun 260BC, Archimedes yang waktu itu masih berusia 26 tahun sedang mempelajari ilmu astronomi dan geometry di Syracuse, Sicilia. Suatu hari Archimedes tertarik dengan permainan 4 bocah di pantai dengan sebuah papan kayu yang mengapung. Mereka mencoba menyeimbangkan papan tersebut di atas batu karang setinggi pinggang. Salah seorang anak berdiri pada ujung papan, kemudian 3 teman lainnya meloncat ke ujung yang lainnya. Bocah yang sendirian itu kemudian terlempar ke atas.
Kemudian anak-anak ini menggeser papannya supaya hanya seperempat bagian pendek. Ketiga bocah itu menaiki bagian yang pendek di ujungnya. Anak yang keempat segera meloncat ke bagian yang panjang yang posisinya naik ke atas, yang efeknya langsung melempar teman-temannya ke udara.Archimedes sangat terpesona. Dia kemudian bertekad untuk memahami prinsip ini supaya benda yang ringan (seorang laki-laki) mampu mengangkat benda berat (tiga laki-laki).
Archimedes menggunakan selembar papan dan sebuah balok kayu kecil untuk memodelkan anak laki-laki dan papan pengapung mereka. Dia membuat balok segitiga untuk memodelkan batu karang mereka. Dengan menghitung sambil menyeimbangkan berbagai kombinasi berat pada ujung pengdongkrak, Archimedes menyadari bahwa pengungkit ini merupakan salah satu contoh dari hasil kerja Euclid. Gaya yang mendorong ke bawah setiap ujung pada pengungkit harus proposional dengan panjang papan pada setiap sisi terhadap titik penyeimbang. Dia menemukan konsep matematika dari pengungkit, suatu sistem pengangkutan yang paling umum dan dasar yang pernah dirumuskan.
Lima belas tahun kemudian pada tahun 245BC, Archimedes diperintahkan Raja Hieron untuk mencari tahu apakah ahli emas telah menipu raja. Hieron memberi sebongkah emas kepada ahli emas untuk dijadikan mahkota berbahan emas. Walaupun mahkota ini beratnya sama dengan emas asli, raja curiga jika ahli emas ini melapisi logam yang lebih murah didalamnya dengan emas. Archimedes diperintahkan untuk mencari tahu apakah mahkota ini murni emas tanpa harus merusak mahkota itu sendiri.
Sepertinya ini merupakan pekerjaan yang mustahil. Ketika sedang mandi di tempat permandian umum, Archimedes menyadari lengannya terapung diatas air. Sebuah ide kemudian terbesit di benaknya. Dia menarik tangannya kedalam air dan dia merenggangkan lengannya. Lengannya dengan sendiri mengapung kembali ke atas. Kemudian dia mencoba berdiri dari bak, level air menjadi menyusut, kemudian dia duduk kembali, level air meningkat kembali. Dia berbaring, air naik lebih tinggi lagi, dan dia merasa lebih ringan. Dia berdiri, level air menurun dan dia merasa dirinya lebih berat. Air harusnya telah mendorong dia keatas sehingga dia merasa ringan.
Dia kemudian mengambil sebuah batu dan sebalok kayu yang memiliki ukuran sama ke dalam bak dan merendamkan mereka kedua-duanya. Batu tenggelam tetapi terasa ringan. Dia harus menekan kayu supaya tenggelam. Itu artinya air harus menekan ke atas dengan gaya yang relatif terhadap jumlah air yang tergantikan oleh ukuran objek daripada berat dari objek. Seberat apa objek itu dirasakan di air mempengaruhi kepadatan objek.Ini membuat Archimedes mengerti bagaimana memecahkan masalah raja. Dia kembali ke raja. Kuncinya adalah kepadatan. Jika mahkota ini terbuat dari logam bukan emas, dia dapat memiliki berat yang sama tetapi akan memiliki kepadatan yang berbeda sehingga akan menumpahkan jumlah air yang berbeda.

HUKUM ARCHIMEDES

Mahkota dan sebuah emas yang beratnya sama di masukkan ke sebuah mangkok berisi air. Mahkotanya ternyata menumpahkan air lebih banyak sehingga terbukti mahkota itu adalah palsu. Lebih penting, Archimedes kemudian menemukan prinsip pengapungan: Air menekan ke atas sebuah objek dengan gaya yang setara dengan jumlah air yang ditumpahkannya.
Btw, sewaktu kejadian di bak mandi itu, ketika dia menemukan konsep pelampungan dia langsung loncat dan berteriak “Eureka!” yang artinya “Saya menemukannya!”. Ucapan “Eureka” ini kemudian menjadi begitu populer.
Setelahnya memahami ilmu tentang pentingnya konsep gaya archimedes kini kita akan lebih mengetahui seberapa besar ilmu yang ditemukan secara tidak sengaja ini.Penerapan hukum Archimedes dapat Anda jumpai dalam berbagai peralatan dari yang sederhana sampai yang canggih, misalnya hidrometer, kapal laut, kapal selam, galangan kapal, balon udara, dan jembatan ponton.
Image result for hydrometer picture
A. Hidrometer Hidrometer merupakan alat untuk mengukur berat jenis atau massa jeniszat cair. Jika hidrometer dicelupkan ke dalam zat cair, sebagian alat tersebut akan tenggelam. Makin besar massa jenis zat cair, Makin sedikit bagian hidrometer yang tenggelam. Hidrometer banyak digunakan untuk mengetahui besar kandungan air pada bir atau susu.
Hidrometer terbuat dari tabung kaca. Supaya tabung kaca terapung tegak dalam zat cair, bagian bawah tabung dibebani dengan butiran timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar supaya volume zat cair yang dipindahkan hidrometer lebih besar. Dengan demikian, dihasilkan gaya ke atas yang lebih besar dan hidrometer dapat mengapung di dalam zat cair.
Tangkai tabung kaca hidrometer didesain supaya perubahan kecil dalam berat benda yang dipindahkan (sama artinya dengan perubahan kecil dalam massa jenis zat cair) menghasilkan perubahan besar pada kedalaman tangki yang tercelup di dalam zat cair. Artinya perbedaan bacaan pada skala untuk berbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas.

B. Jembatan Ponton Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang berjajar sehingga menyerupai jembatan. Jembatan ponton merupakan jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip benda terapung. Drumdrum tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke dalamnya. Jembatan ponton digunakan untuk keperluan darurat. Apabila air pasang, jembatan naik. Jika air surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya jembatan ponton mengikuti pasang surutnya air


C. Kapal Laut Pada saat kalian meletakkan sepotong besi pada bejana berisi air, besi akan tenggelam. Namun, mengapa kapal laut yang massanya sangat besar tidak tenggelam? Bagaimana konsep fisika dapat menjelaskannya? Agar kapal laut tidak tenggelam badan kapal harus dibuat berongga. hal ini bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi lebih besar. Berdasarkan persamaan besarnya gaya apung sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan, sehingg gaya apungnya menjadi sangat besar. Gaya apung inilah yang mampu melawan berat kapal, sehingga kapal tetap dapat mengapung di permukaan laut. d. Kapal Selam dan Galangan Kapal Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama. Jika kapal akan menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga berat kapal bertambah. Pengaturan banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan, menyebabkan kapal selam dapat menyelam pada kedalaman yang dikehendaki. Jika akan mengapung, maka air laut dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep tekanan hidrostastis, kapal selam mempunyai batasan tertentu dalam menyelam. Jika kapal menyelam terlalu dalam, maka kapal bisa hancur karena tekanan hidrostatisnya terlalu besar. Untuk memperbaiki kerusakan kapal bagian bawah, digunakan galangan kapal. Jika kapal akan diperbaiki, galangan kapal ditenggelamkan dan kapal dimasukkan. Setelah itu galangan diapungkan. Galangan ditenggelamkan dan diapungkan dengan cara memasukkan dan mengeluarkan air laut pada ruang cadangan.